KULIAH KOMPUTER DI JURUSAN ILMU KOMPUTER,MAU JADI SEORANG PROGRAMER | KULIAH KOMPUTER DI ( I-TECH )
Kuliah Komputer PEKANBARU | kuliah komputer di RIAU( i-tech ) - Pertama kali saya memakai komputer tersebut merupakan saat saya ruang belajar 4 SD. Saat tersebut saya bareng seorang rekan saya, iseng main ke kantor bapak saya yang tempatnya masih satu desa dengan lokasi tinggal saya. Saat mengintip ruang kerja bapak saya, saya di suruh untuk masuk oleh bapak saya. Kemudian bapak saya mengobarkan komputer yang terdapat di meja kerjanya. Bapa saya membuka aplikasi guna memutar lagu, dan sejumlah saat lantas terdengar lagu tenda biru. Saya hanya menyaksikan animasi-animasi di software pemutar musik yang hadir di layar monitor. Saya pun 'terpesona' dengan lampu-lampu yang menyala dan berubah-ubah warna di pinggiran case CPUnya.
Saya benar-benar mengenal tentang pemakaian komputer tingkat dasar saat SMP, lewat mata latihan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Diajarkan teknik menghidupkan dan mematikan komputer, pemakaian software office, menciptakan e-mail, dll.
Saat pencatatan perguruan tinggi melewati jalur SNMPTN atau istilah lainnya jalur undangan, saya memilih jurusan Teknik Informatika Universitas Sriwijaya sebagai opsi kesatu. Dari jauh-jauh hari saya telah mendiskusikan masalah jurusan kuliah yang akan dipungut dengan orang tua saya. Tadinya orang tua saya mengharapkan saya masuk ke fakultas keguruan, dan memungut jurusan TIK, namun tidak terdapat jurusan tersebut di kampus opsi orang tua saya. Lagi pula, saya pun tidak begitu punya minat untuk menjadi guru, ketika itu. Hingga kesudahannya orang tua saya, mengalah dan mengijinkan saya memilih jurusan di samping keguruan, tetapi yang masih bersangkutandengan TIK. Berdasarkan keterangan dari orang tua saya, khususnya bapak saya, orang yang memahami dan menguasai TIK itu akan tidak sedikit dibutuhkan di masa yang bakal datang. Semua instansi, perusahaan, organisasi, tentu akan bersangkutandengan teknologi informasi dan komunikasi. Itu pendapat canggih bapak saya.
Hingga akhirnya, mendarat saatnya pemberitahuan kelulusan murid yang diterima SNMPTN, teryata dari dua opsi jurusan dan kampus yang saya daftarkan, tidak terdapat satupun yang menerima saya. Sedih, pasti saja.
Sekarang saya adalahmahasiswa semester 8 di jurusan Ilmu Komputer Universitas Lampung. Alhamdulillah, saya masih kuliah dijurusan yang cocok dengan kemauan saat susunan SNMPTN.
Seringkali anda mendapatkan kisah atau bahkan mendengar langsung kisah tentang mahasiswa-mahasiswa yang salah jurusan. Biasanya mereka berbicara seperti tersebut karena tidak tidak tidak sedikit nilai yang jelek. Saya tidak mau menuliskan bila saya salah jurusan, toh dari mula memang telah kepengennya kuliah yang bersangkutansama TIK. Walaupun akhirnya, ekspektasi tak cocok realita.
Sebenarnya saya gak terlampau ngerti, bila di jurusan ilmu komputer tersebut apa sih yang dipelajari. Jujur saja, dalil saya memilih jurusan yang bersangkutandengan komputer tidak sekeren dalil bapak saya, saya memilih ini, sebab saya merasa sangat lama atau paling kerasan mengerjakan sesuatu di depan layar komputer yang telah dilengkapi dengan kemudahan koneksi internet. Seperti yang disebutkan oleh sang bijak,
bila anda menggarap kegiatan yang membuatmu merasa senang dan menikmatinya, maka lanjutkanlah, that's your passion.
Akhirnya saya turuti kata orang budiman itu. Padahal ketika itu, yang saya kerjakan di depan komputer adalahmain game online, edit potret gak jelas, nulis curhatan di blog pribadi, main media sosial, baca-baca tulisan dari blogger-blogger keren. Saya gak pernah benar-benar menelaah tentang dunia teknologi informasi dan komunikasi, lagipula masalah programming. Tentang SEO blog saja saya gak mudeng-mudeng.
Hingga akhirnya, sesudah saya kuliah, menjadi mahasiswa baru di Jurusan Ilmu Komputer, saya gak ngerti mengenai Algoritma Pemrograman. Salah satu mata kuliah mesti disemester satu, yang memang sangat-sangat penting guna dipelajari. Sewaktu SMA, saya pun pernah belajar sedikiiit sekali mengenai bahasa pemrograman C. Tapi tersebut benar-benar saya tidak tahu dasar-dasarnya.
Dulu saya sempat tertarik bercita-cita ikut kumpulan olimpiade komputer di sekolah. Tapi apalah daya, kriteria utamanya adalahjago matematika. Anak-anak yang jago matematika di sekolah yang akan dikhususkan untuk masuk kumpulan olimpiade komputer. Saya yang ngerjain soal matematika masalah sin cos tan saja gak selesai-selasai bila gak terdapat tutor sebaya, masa inginkan maksa ikut gabung kesebelasan olimpiade komputer.
Nah, ternyata benar saja, ilmu komputer itu tidak tidak tidak sedikit matematikanya juga. Ada kalkulus, matematika diskret, aljabar linier, kiat numerik, logika, statistika, dan peluang. Haduh. Sudah dapat diprediksi bagaimana nilai saya.
Kembali kemasa kuliah semester mula dengan mata kuliah Algoritma Pemrograman. Bahasa pemrograman yang kesatu kali saya bisa di kampus merupakan, bahasa kalbu C++. Apa output pemrograman kesatu kali yang dibuat? One and Only "Hello World". Selama kuliah, terdapat sejumlah bahasa pemrograman yang diajarkan, yakni C++, PBO (java), python, PHP, perl, dan saya lupa lagipula hehehe. Selanjutnya, seluruh bahasa pemrograman yang dipelajari dimulai dengan hasil keluarannya adalah"Hello World".
Nilai matakuliah logika dasar, matematika diskret, aljabar linear, kiat numerik, dan yang ilmu matematika lainnya yang bersangkutandengan Ilmu komputer saya dapatkan dengan nilai pas-pasan, ala kadarnya, tidak WAH. Pokoknya saya tetap gak inginkan dibilang salah jurusan walaupun nilai gak seberapa.
Selama kuliah, terdapat dua mata kuliah yang berstatus pemungutan kedua, yakni matakuliah pemrograman terstruktur dan basis data. Bukannya tidak lulus, namun nilainya tidak layak dilihat, untuk saya. Akhirnya saya menyimpulkan untuk mengulangnya, dengan risiko, nilai belum pasti lebih bagus namun mengorbankan matakuliah opsi yang lainnya disemester 4. Jadwal kuliahnya mulai tidak cocok dengan jadwal matakuliah wajib pemungutan kesatu lainnya disemester 4. Bagi matakuliah basis data, angkatan saya nyaris setengah ruang belajar mengulang matakuliah ini. Bahkan guna matakuliah ini, masih tidak tidak banyak pun kakak tingkat yang ikut mengulang. Wah, masalah mengelola database saja, nyaris setengah angkatan mengulang, bagaimana database sistem yang dibangunnya (?)
Saya pernah menyimak sebuah tulisan yang bersangkutandengan ilmu-ilmu yang mesti dikuasai bila kamu mau menikmati atmosfer kerja di kantor Google. Ternyata, ilmu-ilmu itu dibangku kuliah, saya dapatkan dengan nilai yang biasa saja. Kalau telah begini, kadang saya menyalahkan sejumlah dosen saya (salah satu format pembelaan diri), yang saya rasa tidak cukup baik dalam mengucapkan materi. Mungkin sebab memang beliau lebih suka ngoding, jadi kadang sang dosen membuat misal kode programnya keasyikan, baru mau menyatakan maksud kode programnya, eh jam kuliahnya telah habis. Disitu saya merasa bahagia , mesti menggali sendiri keterangan kelanjutannya.
Sebenarnya, saya lebih tidak tidak tidak sedikit mendapatkan tutorial mengenai pemrograman dari grup-grup yang saya ikuti, forum atau website yang memmbahas masalah pemrograman di internet ketimbang dari dosen. Karena dosen lebih sering menyerahkan kata kunci, lantas kita sebagai mahasiswanya dituntut kreatif dengan menggali sendiri kelanjutannya. Untuk menuntaskan poyek tugas kerja praktik saja, 95% saya dapatkan tutorial dan penjelasannya dari situs-situs di internet. Sampai sejumlah kali saya mengucapkan pertanyaan ke grup PHP indonesia, tidak terdapat yang menanggapi ternyata. Akhirnya saya cari dengan keyword seadanya. Lima persennya, saya minta pertolongan teman saya.
Kemudian, pernah pun mendapatkan tugas matakuliah datawarehouse. Dari mula pertemuan, sudah diserahkan sebuah project guna kelompok-kelompok yang telah terbentuk. Setiap akhir pekan, saya ke kosan rekan saya yang menurut keterangan dari penjelasan dari saya jauh lebih paham masalah pemrograman. Saat steve jobs menganjurkan setiap orang di negeranya guna belajar pemrograman, apa dia pun mengingatkan untuk orang-orang bersangkutan akibat yang dimunculkan jika program yang diciptakan error?
Bersamaan dengan dateline tugas datawarehouse di media sosial ramai artikel dan percakapan tentang DWP, sampai rekan saya tanya, "DWP apaan Naf?", saya jawab saja "DataWarehouse's Project." Teman saya, justeru percaya saja.
Diakhir presentasi progress guna UAP matakuliah datawarehouse, laptop saya langsung selesai masa hidupnya. Sepertinya laptop saya telah terlalu lelah dengan pesan eror dan peringatan yang sering hadir saat saya menggarap tugas kuliah.
Beberapa kali saya merasa stres saat menggarap tugas pemrograman, lantaran program rekan saya dapat dirunning di laptopnya, dan sukses menunjukkan output, giliran di laptop saya, yang ke luar pesan eror berbaris-baris. Ini terjadi berkali-kali. Dalam situasi seperti ini, saya tidak jarang berpikir, apa masih inginkan menjadi seorang programmer?
Seorang programmer, menurut keterangan dari penjelasan dari saya paling dekat dengan stres. Kurang satu tanda (;) dapat memunculkan tidak tidak tidak sedikit pesan eror atau pesan peringatan. Kalian perlu dedikasi yang tinggi guna menjadi seorang programmer yang memahami 'how to program a computer'. Tidak dapat kalau hanya sekali belajar, inginkan jadi programmer handal. Mungkinkah seluruh orang inginkan menjadi Programmer?
Apakah programmer lelaki ditakdirkan lebih tidak tidak tidak sedikit dari wanita?
Saya saja heran, nyaris disetiap ujian matakuliah, nilai tertinggi diraih oleh anak perempuan. Tapi dalam kenyataannya, yang lebih jago pemrogramannya adalahyang laki-laki. Kalau kata rekan saya, "Anak cowok mah enak, inginkan begadang hingga pagi belajar coding, pagi-paginya emaknya gak bentrok nyuruh nyapu, ngepel, gak butuh dandan rapi-rapi banget bikin berangkat ke kampus. Lah kite (perempuan) kesiangan dikit aja, dapat satu dusun tau ceritanya."
Kalau membicarakan gender dalam jurusan kuliah dan dunia kerja, memang lelaki masih mendominasi. Di jurusan saya, jumlah dosen pengajar pria pun lebih tidak tidak tidak sedikit dari ibu-ibu dosennya, 70:30. Kalau guna mahasiswanya, 60:40. Mungkin sebab jurusan ilmu komputer di kampus saya ini sedang di bawah fakultas MIPA, jadi masih tidak tidak tidak sedikit siswi yang tertarik masuk jurusan ini. Mungkin bila berada di bawah teknik, dapat beda lagi komparasi jumlah mahasiswa dan mahasiswinya.
Alamat: ITech Course, Jl. Kiai H. Ahmad Dahlan No.1, Imopuro, Metro Pusat, Kota Metro, Lampung 34111
Provinsi: Lampung
Telepon: (0725) 44430
Saya benar-benar mengenal tentang pemakaian komputer tingkat dasar saat SMP, lewat mata latihan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Diajarkan teknik menghidupkan dan mematikan komputer, pemakaian software office, menciptakan e-mail, dll.
Saat pencatatan perguruan tinggi melewati jalur SNMPTN atau istilah lainnya jalur undangan, saya memilih jurusan Teknik Informatika Universitas Sriwijaya sebagai opsi kesatu. Dari jauh-jauh hari saya telah mendiskusikan masalah jurusan kuliah yang akan dipungut dengan orang tua saya. Tadinya orang tua saya mengharapkan saya masuk ke fakultas keguruan, dan memungut jurusan TIK, namun tidak terdapat jurusan tersebut di kampus opsi orang tua saya. Lagi pula, saya pun tidak begitu punya minat untuk menjadi guru, ketika itu. Hingga kesudahannya orang tua saya, mengalah dan mengijinkan saya memilih jurusan di samping keguruan, tetapi yang masih bersangkutandengan TIK. Berdasarkan keterangan dari orang tua saya, khususnya bapak saya, orang yang memahami dan menguasai TIK itu akan tidak sedikit dibutuhkan di masa yang bakal datang. Semua instansi, perusahaan, organisasi, tentu akan bersangkutandengan teknologi informasi dan komunikasi. Itu pendapat canggih bapak saya.
Hingga akhirnya, mendarat saatnya pemberitahuan kelulusan murid yang diterima SNMPTN, teryata dari dua opsi jurusan dan kampus yang saya daftarkan, tidak terdapat satupun yang menerima saya. Sedih, pasti saja.
Sekarang saya adalahmahasiswa semester 8 di jurusan Ilmu Komputer Universitas Lampung. Alhamdulillah, saya masih kuliah dijurusan yang cocok dengan kemauan saat susunan SNMPTN.
Seringkali anda mendapatkan kisah atau bahkan mendengar langsung kisah tentang mahasiswa-mahasiswa yang salah jurusan. Biasanya mereka berbicara seperti tersebut karena tidak tidak tidak sedikit nilai yang jelek. Saya tidak mau menuliskan bila saya salah jurusan, toh dari mula memang telah kepengennya kuliah yang bersangkutansama TIK. Walaupun akhirnya, ekspektasi tak cocok realita.
Sebenarnya saya gak terlampau ngerti, bila di jurusan ilmu komputer tersebut apa sih yang dipelajari. Jujur saja, dalil saya memilih jurusan yang bersangkutandengan komputer tidak sekeren dalil bapak saya, saya memilih ini, sebab saya merasa sangat lama atau paling kerasan mengerjakan sesuatu di depan layar komputer yang telah dilengkapi dengan kemudahan koneksi internet. Seperti yang disebutkan oleh sang bijak,
bila anda menggarap kegiatan yang membuatmu merasa senang dan menikmatinya, maka lanjutkanlah, that's your passion.
Akhirnya saya turuti kata orang budiman itu. Padahal ketika itu, yang saya kerjakan di depan komputer adalahmain game online, edit potret gak jelas, nulis curhatan di blog pribadi, main media sosial, baca-baca tulisan dari blogger-blogger keren. Saya gak pernah benar-benar menelaah tentang dunia teknologi informasi dan komunikasi, lagipula masalah programming. Tentang SEO blog saja saya gak mudeng-mudeng.
Hingga akhirnya, sesudah saya kuliah, menjadi mahasiswa baru di Jurusan Ilmu Komputer, saya gak ngerti mengenai Algoritma Pemrograman. Salah satu mata kuliah mesti disemester satu, yang memang sangat-sangat penting guna dipelajari. Sewaktu SMA, saya pun pernah belajar sedikiiit sekali mengenai bahasa pemrograman C. Tapi tersebut benar-benar saya tidak tahu dasar-dasarnya.
Dulu saya sempat tertarik bercita-cita ikut kumpulan olimpiade komputer di sekolah. Tapi apalah daya, kriteria utamanya adalahjago matematika. Anak-anak yang jago matematika di sekolah yang akan dikhususkan untuk masuk kumpulan olimpiade komputer. Saya yang ngerjain soal matematika masalah sin cos tan saja gak selesai-selasai bila gak terdapat tutor sebaya, masa inginkan maksa ikut gabung kesebelasan olimpiade komputer.
Nah, ternyata benar saja, ilmu komputer itu tidak tidak tidak sedikit matematikanya juga. Ada kalkulus, matematika diskret, aljabar linier, kiat numerik, logika, statistika, dan peluang. Haduh. Sudah dapat diprediksi bagaimana nilai saya.
Kembali kemasa kuliah semester mula dengan mata kuliah Algoritma Pemrograman. Bahasa pemrograman yang kesatu kali saya bisa di kampus merupakan, bahasa kalbu C++. Apa output pemrograman kesatu kali yang dibuat? One and Only "Hello World". Selama kuliah, terdapat sejumlah bahasa pemrograman yang diajarkan, yakni C++, PBO (java), python, PHP, perl, dan saya lupa lagipula hehehe. Selanjutnya, seluruh bahasa pemrograman yang dipelajari dimulai dengan hasil keluarannya adalah"Hello World".
Nilai matakuliah logika dasar, matematika diskret, aljabar linear, kiat numerik, dan yang ilmu matematika lainnya yang bersangkutandengan Ilmu komputer saya dapatkan dengan nilai pas-pasan, ala kadarnya, tidak WAH. Pokoknya saya tetap gak inginkan dibilang salah jurusan walaupun nilai gak seberapa.
Selama kuliah, terdapat dua mata kuliah yang berstatus pemungutan kedua, yakni matakuliah pemrograman terstruktur dan basis data. Bukannya tidak lulus, namun nilainya tidak layak dilihat, untuk saya. Akhirnya saya menyimpulkan untuk mengulangnya, dengan risiko, nilai belum pasti lebih bagus namun mengorbankan matakuliah opsi yang lainnya disemester 4. Jadwal kuliahnya mulai tidak cocok dengan jadwal matakuliah wajib pemungutan kesatu lainnya disemester 4. Bagi matakuliah basis data, angkatan saya nyaris setengah ruang belajar mengulang matakuliah ini. Bahkan guna matakuliah ini, masih tidak tidak banyak pun kakak tingkat yang ikut mengulang. Wah, masalah mengelola database saja, nyaris setengah angkatan mengulang, bagaimana database sistem yang dibangunnya (?)
Saya pernah menyimak sebuah tulisan yang bersangkutandengan ilmu-ilmu yang mesti dikuasai bila kamu mau menikmati atmosfer kerja di kantor Google. Ternyata, ilmu-ilmu itu dibangku kuliah, saya dapatkan dengan nilai yang biasa saja. Kalau telah begini, kadang saya menyalahkan sejumlah dosen saya (salah satu format pembelaan diri), yang saya rasa tidak cukup baik dalam mengucapkan materi. Mungkin sebab memang beliau lebih suka ngoding, jadi kadang sang dosen membuat misal kode programnya keasyikan, baru mau menyatakan maksud kode programnya, eh jam kuliahnya telah habis. Disitu saya merasa bahagia , mesti menggali sendiri keterangan kelanjutannya.
Sebenarnya, saya lebih tidak tidak tidak sedikit mendapatkan tutorial mengenai pemrograman dari grup-grup yang saya ikuti, forum atau website yang memmbahas masalah pemrograman di internet ketimbang dari dosen. Karena dosen lebih sering menyerahkan kata kunci, lantas kita sebagai mahasiswanya dituntut kreatif dengan menggali sendiri kelanjutannya. Untuk menuntaskan poyek tugas kerja praktik saja, 95% saya dapatkan tutorial dan penjelasannya dari situs-situs di internet. Sampai sejumlah kali saya mengucapkan pertanyaan ke grup PHP indonesia, tidak terdapat yang menanggapi ternyata. Akhirnya saya cari dengan keyword seadanya. Lima persennya, saya minta pertolongan teman saya.
Kemudian, pernah pun mendapatkan tugas matakuliah datawarehouse. Dari mula pertemuan, sudah diserahkan sebuah project guna kelompok-kelompok yang telah terbentuk. Setiap akhir pekan, saya ke kosan rekan saya yang menurut keterangan dari penjelasan dari saya jauh lebih paham masalah pemrograman. Saat steve jobs menganjurkan setiap orang di negeranya guna belajar pemrograman, apa dia pun mengingatkan untuk orang-orang bersangkutan akibat yang dimunculkan jika program yang diciptakan error?
Bersamaan dengan dateline tugas datawarehouse di media sosial ramai artikel dan percakapan tentang DWP, sampai rekan saya tanya, "DWP apaan Naf?", saya jawab saja "DataWarehouse's Project." Teman saya, justeru percaya saja.
Diakhir presentasi progress guna UAP matakuliah datawarehouse, laptop saya langsung selesai masa hidupnya. Sepertinya laptop saya telah terlalu lelah dengan pesan eror dan peringatan yang sering hadir saat saya menggarap tugas kuliah.
Beberapa kali saya merasa stres saat menggarap tugas pemrograman, lantaran program rekan saya dapat dirunning di laptopnya, dan sukses menunjukkan output, giliran di laptop saya, yang ke luar pesan eror berbaris-baris. Ini terjadi berkali-kali. Dalam situasi seperti ini, saya tidak jarang berpikir, apa masih inginkan menjadi seorang programmer?
Seorang programmer, menurut keterangan dari penjelasan dari saya paling dekat dengan stres. Kurang satu tanda (;) dapat memunculkan tidak tidak tidak sedikit pesan eror atau pesan peringatan. Kalian perlu dedikasi yang tinggi guna menjadi seorang programmer yang memahami 'how to program a computer'. Tidak dapat kalau hanya sekali belajar, inginkan jadi programmer handal. Mungkinkah seluruh orang inginkan menjadi Programmer?
Apakah programmer lelaki ditakdirkan lebih tidak tidak tidak sedikit dari wanita?
Saya saja heran, nyaris disetiap ujian matakuliah, nilai tertinggi diraih oleh anak perempuan. Tapi dalam kenyataannya, yang lebih jago pemrogramannya adalahyang laki-laki. Kalau kata rekan saya, "Anak cowok mah enak, inginkan begadang hingga pagi belajar coding, pagi-paginya emaknya gak bentrok nyuruh nyapu, ngepel, gak butuh dandan rapi-rapi banget bikin berangkat ke kampus. Lah kite (perempuan) kesiangan dikit aja, dapat satu dusun tau ceritanya."
Kalau membicarakan gender dalam jurusan kuliah dan dunia kerja, memang lelaki masih mendominasi. Di jurusan saya, jumlah dosen pengajar pria pun lebih tidak tidak tidak sedikit dari ibu-ibu dosennya, 70:30. Kalau guna mahasiswanya, 60:40. Mungkin sebab jurusan ilmu komputer di kampus saya ini sedang di bawah fakultas MIPA, jadi masih tidak tidak tidak sedikit siswi yang tertarik masuk jurusan ini. Mungkin bila berada di bawah teknik, dapat beda lagi komparasi jumlah mahasiswa dan mahasiswinya.
Komentar
Posting Komentar