Arti Retail: Pengertian, Fungsi, dan Jenis-Jenis Retail|Kuliah komputer di pekanbaru (I-TECH)

 Arti Retail: Pengertian, Fungsi, dan Jenis-Jenis Retail|Kuliah komputer di pekanbaru (I-TECH)

Kuliah komputer pekanbaru i-tech Apa yang dimaksud dengan retail? Arti Retail ialah suatu pekerjaan pemasaran produk, baik barang maupun jasa, yang dilaksanakan secara ketengan atau satuan langsung untuk konsumen akhir untuk pemakaian rumah tangga atau pribadi, bukan untuk dipasarkan kembali.

Penjual retail disebut pun dengan penjaja eceran/ ritel, dimana jumlah produk yang dijual ialah satuan. Jika sebuah institusi pabrikan memasarkan sesuatu dalam partai besar untuk pebisnis lain, maka urusan itu tidak tergolong penjualan retail.

Pada praktiknya pengusaha retail melakukan pembelian produk (barang maupun jasa) dalam jumlah tidak sedikit dari produsen untuk dipasarkan kembali untuk konsumen akhir dalam satuan yang lebih kecil.

Baca juga: Pengertian Distributor

Arti Retail Berdasarkan keterangan dari Para Ahli
Agar lebih mengetahui apa makna retail, maka kita dapat merujuk pada pendapat sejumlah ahli. Berikut ini ialah definisi retail menurut keterangan dari para ahli:



1. Berman dan Evans
Berdasarkan keterangan dari Berman dan Evans, definisi retail ialah suatu usaha bisnis yang berjuang memasarkan barang dan jasa untuk konsumen akhir yang menggunakannnya untuk kebutuhan pribadi dan lokasi tinggal tangga

2. Kotler
Berdasarkan keterangan dari Kotler, makna retail ialah penjualan ketengan meliputi semua kegiatan yang melibatkan penjualan barang atau jasa pada konsumen akhir guna dipergunakan yang sifatnya pribadi, bukan bisnis

4. Gilbert
Berdasarkan keterangan dari Gilbert, makna retail ialah semua usaha bisnis yang secara langsung mengarahkan keterampilan pemasarannya guna memuaskan konsumen akhir menurut organisasi penjualan barang dan jasa sebagai inti dari distribusi.

5. Levy dan Weitz
Berdasarkan keterangan dari Levy dan Weitz, makna retail ialah satu rangkaian kegiatan bisnis untuk meningkatkan nilai untuk barang dan jasa yang dipasarkan kepada konsumen guna konsumsi individu atau lokasi tinggal tangga

Baca juga: Pengertian Marketing

Fungsi Bisnis Retail
Mengacu pada makna retail di atas, minimal ada empat faedah dari perusahaan retail. Adapun faedah retailing ialah sebagai berikut:

Membeli dan menyimpan barang, yaitu melakukan pembelian barang dari produsen dalam jumlah besar dan lantas menyimpannya.
Memindahkan hak kepunyaan barang untuk konsumen akhir. Dalam urusan ini target market retailer ialah konsumen akhir yang akan menggunakan suatu barang atau jasa.
Memberikan informasi tentang sifat dasar dan teknik pemakaian sebuah barang. Retailer bersangkutan langsung dengan konsumen akhir (pemakai), maka informasi tentang suatu produk mesti diterangkan oleh retailer untuk konsumen.
Memudahkan konsumen untuk melakukan pembelian barang sebab perusahaan retail beroperasi di tempat yang gampang terjangkau dan nyaman.
Memudahkan konsumen memilih produk yang diharapkan karena terdapat pelbagai produk pada pengecer.
Mengubah produk ke dalam format yang lebih menarik.
Memberikan layanan purna jual produk tertentu dan ikut menangani keluhan konsumen.
Pada kondisi tertentu, retailer dapat menyerahkan kredit/ sewa untuk konsumen sampai-sampai pembayaran dapat dilaksanakan lebih mudah.
Baca juga: Pengertian Pemasaran

Jenis-Jenis Retail
Secara umum, bisnis retail dapat dipisahkan menjadi 5 jenis. Adapun sejumlah jenis retail ialah sebagai berikut:



1. Berdasarkan Kepemilikan
Independent Retail Firm, yakni pengecer yang beroperasi secara independen dan tanpa adanya afiliasi (penggabungan). Misalnya warung, toko kelontong, pasar inpres, ruko, dan lain-lain.
Franchising/ Waralaba, yakni sistem pemasaran dimana sebuah perusahaan (franchisor) menyerahkan hak untuk pengusaha beda (franchisee) untuk mengerjakan sistem usaha dengan teknik yang sudah ditentukan.
Corporat Chain, yaitu kumpulan usaha yang saling berhubungan dalam satu manajemen dan dipunyai oleh sejumlah pemegang saham. Contohnya Department Store, Superstore, Spacialty Store, Pasar Swalayan.
2. Berdasarkan Produk yang Dijual
A. Product Retailing
Department Store (Toserba), yakni perusahaan pengecer yang mempunyai pegawai minimal 25 orang dan memasarkan pakaian dan perlengkapan rumah tangga sejumlah 20% atau lebih dari total penjualan.
Specialty Store, yakni perusahaan pengecer yang konsentrasi menjual jenis produk tertentu. Misalnya toko komputer, toko mainan anak, toko sepatu olah raga.
Catalog Showroom, yakni pengecer yang memasarkan merek lokal dengan harga rendah dimana lokasi perbelanjaannya kecil dan berdampingan dengan lokasi pajangan ecerannya.
Food and Drug Retailer, yakni pengecer yang memasarkan produk makanan/ minuman dan pun obat-obatan dalam jumlah besar dengan harga rendah.
B. Service Retailing
Rented Goods Service, yakni pengecer yang menyewakan produk-produk tertentu untuk konsumen dimana kepemilikan produk tetap terdapat pada retailer. Misalnya penyewaan apartemen, mobil, carpet cleaner, dan lainnya.
Owned Goods Service, yakni pengecer yang memasarkan jasa reparasi/ perbaikan dan perawatan dagangan tertentu. Misalnya jasa perbaikan (jam tangan, mobil, sepeda motor, komputer, dan lainnya), jasa perawatan taman, cuci mobil, dry cleaning, dan lainnya.
Non Goods Service, yakni pengecer yang memasarkan jasa personal yang sifatnya intangible (tidak berbentuk produk fisik). Misalnya supir, tour guide, baby sitter, dan lainnya.
3. Non Store Retailing
Telephone & Media Retailer, yakni pengecer yang memakai kontak melewati telepon (telemarketing) dan media periklanan laksana surat kabar, radio, televisi, dalam menyerahkan informasi dan merayu konsumen untuk melakukan pembelian produknya.
Mail Order, yakni pengecer yang menawarkan produk-produknya melewati pos surat.
Vending Machines, yakni alat yang dipakai untuk memasarkan produk tertentu. Misalnya mesin penjaja minuman yang tidak sedikit ada di pasar swalayan, hotel, dan kantor-kantor.
Electronic Shopping, yakni penjualan yang dilaksanakan pengecer dengan memakai perangkat TV, Komputer, dan jaringan internet.
Direct Selling, yakni metode penjualan yang dilaksanakan pengecer secara langsung ke orang-orang tertentu melewati transaksi yang dimulai dan diselesaikan oleh tenaga penjual.
4. Berdasarkan Strategi Penetapan Harga
Masing-masing retailer menawarkan produknya dengan harga yang bervariasi, mulai dari yang murah sampai yang mahal. Untuk masing-masing merek barang yang sama, masing-masing retailer dapat saja menawarkan harga yang berbeda.

Beberapa pengecer menawarkan sebuah produk dengan harga tinggi dan disertai pelayanan eksklusif yang menarik. Umumnya Specialty dan Department Store menerapkan teknik seperti ini dalam menjual produknya.

Namun, sejumlah pengecer lebih memilih memasarkan produk yang sama dengan harga yang lebih murah. Umumnya Discount Store merealisasikan metode pemasaran laksana ini, yaitu memasarkan barang-barang lokasi tinggal tangga dengan harga diskon.

5. Berdasarkan Lokasi
Retailer pun dapat dipisahkan menurut lokasinya. Beberapa diantaranya merupakan;

Strip development (mal strip), yakni lahan komersial yang dikembangkan sampai-sampai semua orang mempunyai akses langsung ke jalan dan lokasi parkir.
Downtown central business districts, yakni pusat bisnis dan komersial di sebuah kota. Di kota-kota besar, area ini seringkali identik dengan “distrik keuangan” (atau “kawasan finansial”) di kota tersebut.
Shopping center, sebuah tempat yang bermanfaat sebagai lokasi perdagangan ketengan atau retail yang tempatnya digabung dalam satu bangunan atau komplek.
Baca juga: Pengertian SCM (Supply Chain Management)

Demikianlah keterangan ringkas mengenai makna retail, faedah retail, dan jenis-jenis retail. Semoga tulisan ini berfungsi dan meningkatkan wawasan kamu.